Kota Semarang terus menunjukkan geliatnya sebagai kota yang berprestasi. Setelah beberapa waktu lalu, dinobatkan sebagai "Pelaksana Terbaik Lingkungan Bersih Sehat Tahun 2018" tingkat nasional dan meraih penghargaan Pakarti Utama I yang disematkan kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi. Rabu (11/7) malam bertempat di Grantage Hotel, Lengkong Kulon Tangerang, Banten, Pemerintah Kota Semarang yang diwakili oleh Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu kembali menerima penghargaan berupa tanda jasa bhakti Koperasi dan UKM tahun 2018 dari Menteri Koperasi dan UKM serta Koperasi Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2018 yang dianugerahkan kepada Koperasi Karyawan 'ANEKATAMA' PT. Indofood Sukses Makmur, tbk FID Semarang.
Penghargaan tersebut diberikan atas komitmen dan kepedulian Pemerintah Kota Semarang di bawah kepemimpinan Wali Kota Hendrar Prihadi dan Wakil Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu di dalam upaya memajukan koperasi di Kota Semarang. Penghargaan diserahk an langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. Menurut Menteri Koperasi dan UKM, penghargaan ini diberikan dalam rangka mendorong pertumbuhan dunia koperasi di Indonesia.
Kota Semarang pun dinilai layak menerima penghargaan ini mengingat beberapa capaian positif di bidang koperasi. Diantaranya, perkembangan Koperasi dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Kota Semarang yang menunjukkan tren positif dan membanggakan dari segi kualitasnya, hal ini dapat dilihat dari data yang ada, bahwa jumlah yang aktif dan produktif sejak kurun waktu 2014 sampai dengan 2016 meningkat cukup signifikan. Jumlah Koperasi sampai dengan akhir Desember 2016 adalah sejumlah 778 Koperasi dan hingga akhir tahun 2017 meningkat menjadi 801. Dari jumlah 801 tersebut, koperasi yang aktif adalah sebesar 88,26% (707 Koperasi), dengan jumlah anggota sebanyak 181.171 orang meningkat jika dibandingkan tahun 2016 yang jumlahnya 179.153 orang, dengan jumlah tenaga kerja 3.265 orang, sedangkan jumlah UMKM sampai dengan Desember 2017 adalah sejumlah 11.078 UMKM yang juga telah memiliki IUMK (Ijin Usaha Mikro dan Kecil), dan telah menyerap tenaga kerja sejumlah 17.268 orang, dengan omset Rp. 504.164.000.000,-
Tak hanya itu, inovasi program Kredit Wibawa yang mematok kredit pinjaman dengan bunga terringan yakni sebesar 3% per tahun serta iJus Melon yang memberikan kemudahan pengurusan ijin usaha mikro dinilai mampu menghidupkan serta memberikan sumbangsih besar dalam penguatan koperasi di Kota Semarang. Terbukti sejak diluncurkan, Kredit Wibawa telah terealisasi sebesar 4.330.500.000, masing-masing 10 unit Koperasi dengan total realisasi 850.000.000 dan UKM sebanyak 563 unit dengan total realisasi 3.480.500.000.
Saat dikonfirmasi terkait penghargaan tersebut, Hendi sapaan akrab Wali Kota Semarang mengatakan bahwa penghargaan ini merupakan bukti kerja keras dari semua stakeholder dan tentunya ini menjadi motivasi bagi pihaknya dan Pemkot Semarang untuk dapat lebih meningkatkan kinerja pengembangan koperasi dan usaha mikro. "Meski penghargaan ini semata-mata bukan tujuan utama, melainkan kesejahteraan warga Kota Semarang yang lebih menjadi prioritas utama pembangunan", ujarnya.